Parade OGOH OGOH

NYEPI

Parade Ogoh-Ogoh Nyepi

Kreativitas tanpa batas para remaja Bali dalam menyemarakkan festival pengerupukan dapat dilihat dengan semakin beragamnya kreasi ogoh-ogoh yang diarak setiap tahunnya. Tak lagi hanya dibangun sederhana dalam fondasi bingkai bambu yang kemudian ditutup dengan kertas daur ulang pembungkus semen, dan dilukis menyerupai makhluk jahat, atau makhluk mitologi dalam keyakian Hindu. Kini ogoh-ogoh kerap kali juga dibekali dengan rangkaian mekanik rumit sehingga memberikan efek pergerakan otomatis lengkap dengan lampu dan elemen kejutan seperti air dan api yang akan dipertontonkan sepanjang prosesi perarakan. Sebagian besar ogoh-ogoh nantinya akan dibakar di area setra atau pemakaman yang menandai berakhirnya upacara Bhuta Yajna, yang menjadi simbol kekuatan negatif telah dinetralisasi dari semesta. Namun beberapa desain terbaik dan terunik tak sedikit juga akan diabadikan di museum ogoh-ogoh yang berada di Taman Ayun Mengwi dan di Pantai Soka Tabanan.

Seperti apa suasana parade Ogoh-Ogoh ketika berlangsung?

Upacara Bhuta Yajna dalam perayaan Nyepi adalah upacara pada malam hari menjelang hari raya Nyepi yang juga sering disebut sebagai malam pengerupukan. Puluhan kelompok pria Bali dari masing-masing banjar di setiap desa akan menggotong ogoh-ogoh setinggi rata-rata 7 meter, diikuti oleh penabuh gamelan yang menandakan parade melalui jalan-jalan di Bali. Ogoh-ogoh yang sedemikian megahnya dengan berat mencapai ratusan kilogram kini tak perlu diangkat secara manual oleh para warga, umumnya ogoh-ogoh akan diletakkan di atas sebuah pelataran dengan beberapa pasang roda dibawahnya.

Tak hanya orang dewasa yang berpartisipasi dalam perarakan ini, anak-anak kecil pun ikut dalam pawai dengan membawa ogoh-ogoh dengan ukuran lebih kecil di bagian belakang barisan ogoh-ogoh utama yang besar.

Jalanan di Bali akan berubah menjadi penuh dengan lautan manusia sepanjang parade. Sangat tidak disarankan bagi Anda untuk bepergian di malam sebelum Nyepi, karena banyak jalan akan ditutup sementara sehingga sulit untuk mencari akses menuju beberapa lokasi, khususnya untuk lokasi yang berada di jalanan utama yang dilewati ogoh-ogoh.

Apa yang dilakukan orang Bali dalam upacara ini?

Sebelum parade berlangsung, sejatinya keluarga Bali akan melakukan upacara buubuu dimana obor akan dibawa ke sekitar rumah dan lingkungan sekitar sembari membuat suara keras/ nyaring dari tetabuhan dari perkakas rumah tangga. Hal ini dipercaya menetralisir energi negatif yang berada disekitar tempat tinggal mereka – orang Bali memiliki keyakinan jika kejahatan tidak dapat diusir secara mutlak, namun harus dijaga “keseimbangan” interaksinya dalam hidup antar makhluk di semesta. Seusai upacara dirumah, orang Bali akan melanjutkan perarakan ogoh-ogoh dimulai dari area banjar, mengikuti arahan dari pemimpin desa adat setempat hingga berakhir dengan prosesi pembakaran ogoh-ogoh.

Nyepi in Bali

Balinese New Year